Aktifitas penafsiran atas Al-Qur’an telah berjalan sejak masa Nabi hingga kini. Sejarah panjang ini menarik dan penting untuk didiskusikan dalam kerangka akademik. Proses inilah yang kemudian dapat ditandai dan dibaca sebagai satu penanda zaman yang menunjukkan adanya pergeseran-pergeseran. Dalam pendekatan sejarah biasa disebut dengan adanya continuityand change. Wacana inilah yang kemudian disinggung dan dijelaskan oleh Islah Gusmian, seorang pakar Tafsir Nusantara pada acara Public Leturedi IAIN Cirebon (10/08/22).
Sesuai dengan kepakarannya, Islah juga menjelaskan bagaimana dinamika tafsir di Nusantara diisi oleh para mufassir yang jelas memiliki otoritasnya dalam hal itu. Pada saat yang sama, otoritas itu tidak hanya sebatas melahirkan produk penafsiran, namun juga melahirkan kontestasi dan mempengaruhi gerak budaya. Hal inilah yang kemudian juga diungkapkan oleh Didi Junaedi, seorang doktor lulusan UIN Jakarta yang juga menjadi dosen IAIN Cirebon. Ia mengatakan bahwa saat ini ruang-ruang penafsiran banyak juga dilakukan di media digital dan melahirkan populisme Islam. Sayangnya, generasi-z dengan budaya baru, mempengaruhi car abaca dan cara berpikir mereka. ‘Anak-anak kini banyak disuguhi asupan instan, sehingga sudah tak kuat lagi membaca panjang’.
Melengkapi diskusi, Nur Rohman bercerita tentang penelitiannya tentang aktifitas generasi milenial dan gen-z. Ia mengungkap beberapa pergeseran otoritas tafsir itu sendiri di era kontemporer. Dalam presentasinya, ia menjelaskan bahwa kini tengah terjadi pergeseran tafsir dari yang jelas ke satu mufassir tertentu mengarah ke kaburan otoritas. Karena dahulu orang menulis tafsir dalam kitab-kitab yang dengan jelas dengan mudah dilacak sumber dan penulisnya. Kini, media sosial menyediakan ruang yang tak terbatas, namun sulit diketahui siapa pemilik konten itu.
Terakhir, kegiatan yang dihadiri oleh para dosen dan mahasiswa ini merupakan kerjasama konkrit. Di waktu yang sama Islah sebagai Dekan FUD juga melakukan penandatanganan MoU dengan Fakultas Dakwah dan Komunikasi IAIN Cirebon. Semoga ke depan, kerjasama-kerjasama konkrit terus berlanjut dan terwujud.