Jakarta, 22 Oktober 2024
Program Studi (Prodi) Ilmu Al-Quran dan Tafsir (IAT) Fakultas Ushuluddin dan Dakwah (FUD) laksanakan kegiatan Kuliah Kerja Lapangan. Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur’an (LPMQ) menjadi tujuan KKL kali ini untuk membidik penguatan salah satu profil lulusan Prodi sebagai Pentashih Al-Quran. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk memperdalam pemahaman mengenai proses pentashihan mushaf Al-Qur’an yang dilakukan oleh Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur’an (LPMQ) di bawah Kementerian Agama Republik Indonesia. KKL kali ini diikuti oleh seluruh mahasiswa semester 7 IAT dengan didampingi oleh Dosen Prodi yang merangkap sebagai Dosen Pembimbing Lapangan (DPL). Turut hadir dalam acara tersebut, sejumlah perwakilan fasilitator dari PSQ.
Dalam sambutannya, LPMQ yang diwakili oleh 2 narasumber menyampaikan paparannya tentang proses pentashihan mushaf. H. Achmad Khotib, S.Ag., M.A., selaku Ketua Tim Pembinaan dan Pengawasan Pentashihan Mushaf Al-Qur’an menjelaskan sejarah dan pentingnya pentashihan. Dia mengisahkan bahwa pendirian LPMQ tidak lepas dari peran besar Presiden Soeharto. LPMQ digagas pendiriannya untuk memastikan bahwa mushaf Al-Qur’an yang dicetak di Indonesia sesuai dengan standar. Adapun tugas utama LPMQ adalah untuk melakukan pengecekan menyeluruh pada mushaf, termasuk cover dan tanda tashih. ”Diperlukan ketelitian dalam pentashihan, khususnya di era dengan banyak penerbit mushaf yang berbeda”, pungkas Ahmad mengakhiri sambutannya.
Selanjutnya, Anton Zaelani, M.A. Hum., sebagai narasumber kedua, menyoroti pentingnya menjaga kemurnian Al-Qur’an. Ia menjelaskan bahwa pemeliharaan Al-Qur’an tidak hanya melalui hafalan dan pengajaran, tetapi juga memastikan akurasi dalam penulisan, pencetakan, dan penerbitan mushaf. Anton juga mengulas PMA No. 44 Tahun 2016 yang mengatur mushaf standar di Indonesia, seperti mushaf rasm Utsmani, braille, dan isyarat untuk disabilitas. Ia menjelaskan bahwa tanda baca dan harakat mushaf di Indonesia telah melalui musyawarah panjang, melibatkan ulama dari berbagai negara.
Dalam KKL ini, mahasiswa juga diberi kesempatan untuk melakukan praktik pentashihan. Empat mahasiswa: Setiyaningrum Dzakiyyah, Aulia Rahmawati, Erni, Ahfadalkholis, dan Devit, berhasil menunjukkan hasil terbaik dan menerima penghargaan berupa mushaf Al-Qur’an serta buku terbitan LPMQ. ”Pasca KKL ini diharapkan seluruh mahasiswa IAT UIN Raden Mas Said lebih terbuka wawasan dan matang skill-nya dalam praktik pentashihan Al-Quran”, tutur Fathonah selaku Korprodi IAT dalam menyampaikan harapannya.
Red: Fath- Erni