Annisa Khomsyiatun Fitri, merupakan salah seorang akademisi di Program Studi Ilmu Al Quran dan Tafsir yang berhasil meraih prestasi dalam perlombaan fotografi dalam rangka “Tasyakuran 3 Tahun Masjid Siti Aisyah”, pada tanggal 2-16 Desember, yang diselenggarakan oleh Yayasan Siti Aisyah.
Sasa, panggilan akrab dari Pemenang Juara III dalam Lomba ini, mengambil tema Sejarah Masjid Siti Aisyah dengan Tema “Menuju Ridhonya”. Ia menarasikan hasil fotografinya, sebagai berikut:
“Saat nafsu dunia menguasai diri dan melupakan kehidupan setelahnya. Tak ada ridho baginya. Tuhan rindu akan hambanya. Kecewa tak tanggung diberikan tanpa aba-aba. Membuat diri ini sadar akan kelalaian. Mencoba kembali ke jalan yang seharusnya . Allah rindu, kau datang dan Allah ridho”
Timeline untuk pengambilan foto menurut aturan dari panitia lomba, dilakukan di masjid dengan tanggal yang tidak disesuaikan dari panitia. Sasa lebih mengambil pembuatan konsep sendiri karena menurutnya dengan mengambil konsep sendiri tentu lebih mengasah kemampuan dalam merangkai kata-kata dan lebih natural. Pengumuman lomba dilaksanakan via grup Whatsapp pada tanggal 21 Desember 2021, sedangkan penyerahan hadiah dihelat pada tanggal 22 Desember 2021 di Masjid Siti Aisyah. Penghargaan diserahkan langsung oleh pimpinan Yayasan Siti Aisyah, sekaligus merayakan potong tumpeng sebagai simbolis bahwa Masjid Siti Aisyah telah 3 tahun berdiri.
Kemudian, terdapat salah satu mahasiwa Prodi IAT yang juga meraih prestasi dalam bidang literasi, yaitu Umi Nur Baity. Ia berhasil menyabet juara 2 dalam lomba Essay pada momen peringatan Haul Gusdur dengan tema “Aktualisasi Humor Gus Dur dalam Ranah Pergerakan untuk Membawa Perubahan”. Acara ini diselenggarakan oleh Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Rayon Abdurrahamman Wahid untuk memperingati dan memanifestasikan nilai-nilai Intelektual Gus Dur, Bapak Pluralisme dan Persatuan bangsa Indonesia.
Raihan prestasi yang didapat dari Mahasiswa Prodi Ilmu Al Quran dan Tafsir UIN Raden Mas Said ini, mendapat pujian dan harapan besar ditaruh bagi seluruh Mahasiswa, terkhusus Program Studi Ilmu Al Quran dan Tafsir ini oleh Pak Nur Rohman, selaku Sekretaris Jurusan Prodi IAT. Beliau menuturkan untuk selalu meningkatkan kesadaran dan keberanian dalam menulis, tak hanya membaca. Karena sejatinya ada pepatah dari KH. A. Wahid Hasyim ” Membaca sejarah itu penting, Tapi jauh lebih penting menulis dan membuat sejarah”.
(Sumber: Riyadh Husein Taufiqy & Annisa Khomsyiatun Fitri)