Menyoal Dinamika Ulumul Qur`an: Prodi IAT Gelar Public Lecture bersama Universitas Al Baidha, Yaman

Sukoharjo, Maret 2, 2023 — Program Studi Ilmu Al-Quran dan Tafsir menyelenggarakan Public Lecture bertajuk Tahfidz Al Quran wa Qiro’ah Al Quran. Pakar yang diundang adalah Ahmad bin Muhammad bin Ali Adz Dzofir dari Universitas Al-Baidha, Yaman.  Kegiatan tersebut bertempat di Aula Fakultas Ushuluddin dan Dakwah. Acara dibuka dengan menampilkan mahasiswa IAT membacakan beberapa surah pendek dalam Al-Quran menggunakan qira’ah asyrah. Acara berlangsung lancar dan direspon positif oleh peserta yang terdiri dari para dosen IAT, mahasiswa dan santri dari beberapa pesantren.

Acara diskusi berlangsung dengan sangat interaktif. Terbukti dengan banyaknya mahasiswa yang mengajukan pertanyaan dan fedback-fedbacknya. Membahas persoalan digitalisasi yang merupakan akibat dari kemajuan teknologi informasi, Ali Adz Dzofir menyatakan bahwa tidak ada masalah dengan banyaknya fenomena proses pembelajaran Al-Quran berbasis teknologi informasi, khususnya internet dan platform-platformnya selama para pembelajar Al-Quran tetap menjaga sikap ta’dzim-nya selama melakukan pembelajaran. Belajar Al-Quran dengan menjaga sikap tadzim kita sebagai pembelajar lebih utama dibandingkan belajar Al-Quran secara langsung kepada guru tetapi tidak memiliki sikap ta`dzim, baik kepada guru maupun Al-Quran. Selain itu, penting juga untuk terus mempelajari berbagai kitab tafsir, baik karya ulama salaf maupun kitab-kitab tafsir karya ulama kontemporer. Mempelajari karya tafsir secara seimbang bisa menciptakan pemahaman yang lebih moderat terhadap berbagai model penafsiran.

Terakhir, Adz Dzofir menyampaikan bahwa trik untuk bisa menyatu dengan Al-Quran pada saat mempelajari Al-Quran adalah dengan menciptakan keyakinan bahwa Al-Quran adalah kalamullah yang disampaikan oleh sang Kekasih (Muhammad Saw). Dengan mewujudkan keyakinan bahwa dia (Al-Quran) adalah sesuatu yang merepresentasikan kekasih maka kita akan lebih mudah menumbuhkan rasa cinta kepada Al-Quran. Apabila sudah tumbuh rasa cinta maka kita akan terus merindukannya. Wujud dari rasa rindu bisa direpresentasikan melalui aktifitas mempelajari Al-Quran.  

red: Siti Fathonah

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *