Bagaimana Kelahiran Nabi Adam Menurut Al-Qur’an?

Nabi Adam populer sebagai kakek seluruh manusia di alam jagad raya. Kelahirannya menjadi tombak pengangkat derajat dari semua makhluk Allah. Bahkan Allah perintahkan kepada malaikat untuk bersujud kepada Nabi Adam sebagai bentuk penghormatan. Meskipun setan enggan bersujud karena kesombongan tertanam pada dirinya.

Kelahiran Nabi Adam sebagai pemungkas kehidupan di bumi, hingga kini masih menjadi misteri. Banyak yang bertanya-tanya bagaimana proses kelahirannya. Apakah Allah menciptakan Nabi Adam langsung terwujud sesosok manusia atau melalui proses di dalam kandungan dan di lahirkan layaknya orang pada umumnya.

Menurut ilmuwan arkeolog manusia pada mulanya berasal dari spesies kera. Proses terlahirnya manusia yang sempurna seperti saat ini, tidak serta-merta terwujud secara langsung. Namun melalui proses yang cukup lama. Pernyataan tersebut tentu tidak semudah itu diterima. Bagaimana mungkin manusia terlahir dari seekor kera, sedang manusia dengan kera sangatlah berbeda.

Berangkat dari hal tersebut perlu pengkajian mendalam untuk menjawabnya. Karena  Al-Qur’an dan Sunah sendiri tidak menjelaskan secara gamblang perihal proses kelahiran Nabi Adam. Apakah melalui pembentukan postur tubuh dengan tanah kemudian di tiupkan nyawa, atau terlahir melalui kera, atau terlahir layaknya orang pada umumnya.

Dari kegelisahan ini, beliau Nashruddin Baidan dalam karyanya “Ternyata Adam As Lahir Melalui Proses Evolusi” memberikan jawaban atas problematika tersebut. Al-Qur’an memang tidak menjelaskan secara gamblang menyoal kelahiran Nabi Adam. Namun dapat diamati melalui ayat-ayat yang menjelaskan kelahiran Nabi Adam secara implisit maupun eksplisit.

Adapun ayat yang menjelaskan secara implisit pada periode Mekah yakni surah: Al-Alaq (1-2), An-Najm (45-46), At-Tin (4), At-Thariq (5-6), Al-Furqan (54), Fatir (11), Al-Hajr (26-31), Al-An’am (2), As-Shafat (11), Gafir (67), Al-Kahfi (37), An-Nahl (4), Al-Mu’minun (12-14), As-Sajdah (7-9), Ar-Rum (20). Pada periode Madinah yakni surah Ar-Rahman (14), Al-Hajj (5). Kemudian ayat yang menjelaskan secara eksplisit pada periode Mekah yakni surah: Sad (75-76), Al-A’raf (11-12), Al-Isra’ (61). Pada periode Madinah yakni surah Ali-‘Imran (59).

Dalam karyanya tersebut, beliau Nashruddin Baidan menyelaraskan antara hasil penelitian ilmuwan sains dengan Al-Qur’an. Pisau analisis yang digunakan melalui beberapa teori. Pertama, penciptaan Nabi Adam secara langsung dari tanah. Pada surah Shad (75) Allah SWT berfirman : “Hai iblis, apa yang menghalangimu bersujud kepada ciptaan-Ku yang langsung Kuciptakan dengan kedua tangan-Ku sendiri”.

Pada ayat tersebut Allah SWT tidak menjelaskan material yang digunakan secara langsung. Entah itu menggunakan tanah atau bahan lainnya. Andaikata Allah berkata خَلَقْتُ بِيَدَيَّ مِنْ تُرَابٍ atau خَلَقْتُ بِيَدَيَّ مِنْ طِيْن atau yang lainnya, maka pesan dalam ayat tersebut sesuai dengan teori pertama ini.

Kedua, yakni terlahir melalui proses evolusi kreatif. Teori ini lebih akrab dikenal rekayasa genetika. Dengan konsep ini maka terlahirlah mutasi genetika. Yakniseorang anak yang dilahirkan mempunyai DNA yang berbeda dengan induknya. Namun dengan teori ini masih terdapat keganjalan. Karena menurut arkeolog masih ada sangkut pautnya dengan jalur keturunan gorila dan simpanse. Padahalilmuwan muslim meyakini bahwa spesies manusia terlahir murni dari genetika manusia dan bukan dari spesies lain.

Ketiga, terlahir melalui jalur khusus. Teori ini di pelopori oleh E. Genet-Varcin. Ia berhasil menemukan fakta yang valid bahwa manusia telah berevolusi berjuta-juta tahun. Meskipun teori ini sama dengan teori kedua, namun hasilnyasangat memuaskan. Karena penelitiannyadapat membuktikan bahwa spesies manusia berbeda dengan spesies kera maupun spesies lain.

Hasil temuan tersebut tentunya senada dengan Firman Allah pada surah Ali Imran : 6 “Dialah Allah yang merekayasa penciptaan kalian di dalam rahim ibumu sesuai rencana-Nya…”. Dari ayat ini membuktikan bahwa penciptaan Nabi Adam merupakan hasil dari rekayasa Allah.

Kemudian terdapat isyarat khusus pada surah Al-Mukminun ayat 14.Ayat tersebut terdapat huruf “ف”yang berulang empat kali. Yakni dua kali pada kata خَلَقْنَا, sekali كَسَوْنَا dan satu kali pada kata تَبَارَكَ. Ayat ini menginformasikan bahwa penciptaan janin tidak serta merta utuh secara langsung. Namun melalui proses evolusi. Kata ini senada dengan كُنْ فَيَكُون. Beda halnya apabila Allah berkata كُنْ يَكُن, yakni terjadi secara tiba-tiba tanpa melalui proses.

Dari isyarat ayat tersebut, maka konsep كُنْ فَيَكُون bukan berarti Nabi Adam tercipta secara langsung terwujud manusia. Namun tetap melaui proses terlebih dahulu. Juga bukan berarti Allah tidak bisa menciptakan secara tiba-tiba, namun sudah sunatullah bahwa semua yang ada di bumi tercipta melalui proses. Hal ini diselaraskandengan kemampuan manusia yang serba terbatas.

Terkait siapakah yang melahirkan Nabi Adam, beliau Nashruddin Baidan menjawab adalah hal yang “tidak penting”. Yang jelas Nabi Adam tercipta melalui proses evolusi seperti isyarat-isyarat yang termaktub dalam Al-Qur’an di atas. Penciptaan manusia melaluiproses evolusi merupakan spesies khusus manusia tanpa bercampur dengan spesies lain. Meski diketahui siapa yang melahirkan, tetap nenek moyang manusia adalah Nabi Adam. Umat muslim harus meyakini bahwa Nabi Adam adalah manusia yang tercipta pertama kali. Karena itu sudah dijelaskan di dalam Al-Qur’an. Namun terkait perihal peribadatan Allah tetap tegas dan menerangkan secara gamblang. Baik terdapat di dalam Al-Qur’an maupun sunah Nabi.

Al-Qur’an memang tidak menerangkan secara gamblang siapa yang melahirkan Nabi Adam. Itu bukan berarti Al-Qur’an tidak autentik. Namun di balik semua itu terdapat pelajaran berharga. Yakni agar setiap insan termotivasi untuk terus menggali ilmu pengetahuan. Karena ilmu yang Allah SWT miliki sangatlah luas. Maka berlomba-lombalah untuk senantiasa menuntut ilmu.

Tri Pujiyanto. Mahasiswa Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir IAIN Surakarta. Anggota Penulisan Esai HMPS ( 2020) bersama Agus Wedi.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *