Bekali Kecakapan Mahasiswa, Prodi IAT Gelar Workshop Videografis

Era digital yang terjadi kian pesat telah mempengaruhi perubahan cara hidup masyarakat dalam segala aspeknya. Fenomena Islam on screenkini menjadi sesuatu yang yang tidak bisa dilepaskan dari kehidupan sehari-hari. Generasi-Z bahkan setelahnya, lebih menyukai belajar dari internet dari pada membaca buku-buku tebal. Salah satu media yang menjadi ruang baru menyampaikan gagasan adalah youtube. Video yang diposting di sana, kini menjadi satu cara orang mendapatkan informasi. Oleh karena itu, para sarjana perlu meresponnya dan memanfaatkan fasilitas sebagai satu media baru menyampaikan gagasan, hasil penelitian dan sebagainya.

Merespons hal itu, program studi Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir UIN Raden Mas Said Surakarta gelar workshop videografis bagi mahasiswa (12/10/21). Kegiatan ini diselenggarakan di aula FUD lantai 2 bertajuk “Mengemas Hasil Penelitian menjadi Video Pendek”. Bertindak selaku narasumber pada kegiatan ini Ratmurti Mardi atau yang akrab disapa Sonski dan Tri Widianto. Dua narasumber ini adalah seorang film maker yang sudah banyak memproduksi film hasil penelitian. Dalam kesempatan ini Ratmurti menjelaskan tentang pentingnya riset dalam proses produksi film. Ia juga mengatakan bahwa prodi IAT ‘memiliki kekuatan dan kekayaan yang besar dengan keilmuannya. Ini menjadi modal penting dalam pembuatan konten’, tegasnya. 

Sementara itu, Tri Widianto menjelaskan tentang teknis pengambilan video dan proses editing dalam sebuah film. Widi juga menjelaskan bahwa yang mahal dari sebuah film adalah idenya. Menguatkan pendapat Ratmurti, Widi mengatakan Prodi IAT punya sumber ide yang penting untuk dibuat video. Paparan kedua narasumber ini nampaknya mendapatkan sambutan hangat dari para peserta. Hampir separuh dari 60 peserta, berdiskusi dan tertarik untuk turut mempelajarinya. Pertanyaan demi pertayaanpun dilayangkan, sehingga diskusi seru dalam kegiatan ini pun terjadi.

Sebelumnya, Tsalis Muttaqin, Lc., M.S.I dalam sambutannya mengatakan, bahwa mahasiswa IAT harus mampu menangkap setiap peluang yang ada di masa kini. Hal ini agar mahasiswa IAT juga terlibat aktid dalam setiap perkembangan yang ada. Nur Rohman, selaku sekertaris program studi IAT dalam sela-sela diskusi juga mengatakan bahwa kegiatan ini selain membekali kemampuan mahasiswa, ini juga menjadi bagian yang tak terpisahkan dalam rangka merespons kurikulum merdeka belajar kampus merdeka yang dicanangkan pemerintah. Untuk mempersiapkan pemberlakuan kebijakan tersebut, maka perlu ada rangsangan baik bagi program studi, dosen dan mahasiswa. Sehingga kegiatan ini memang penting untuk dilaksanakan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *